#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Proses otomatisasi yang melibatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin merambah ke berbagai bidang kehidupan. Termasuk salah satunya di bidang perekrutan tenaga kerja. Kini, sejumlah perusahaan atau agensi perekrutan mulai melibatkan AI dalam proses perekrutan calon karyawan.
Sesungguhnya, para perekrut dan profesional di bidang sumber daya manusia (SDM) telah lama mempertimbangkan efek kecerdasan buatan dan bagaimana hal itu dapat menciptakan proses perekrutan talenta yang lebih efisien.
Luas diketahui, proses rekrutmen menjadi salah satu bagian penting dari keberhasilan sebuah perusahaan. Bagaimanapun, mendapatkan sumber daya manusia berkualitas adalah hal yang perlu jadi salah satu prioritas.
Proses rekrutmen, dari mulai menyeleksi surat lamaran dan resume, melaksanakan berbagai tes, wawancara hingga diambilnya keputusan final siapa yang layak bergabung dan siapa yang tidak bukan hanya memakan waktu, tetapi juga memakan biaya dan tenaga.
Pemanfaatan kecerdasan buatan dalam proses rekrutmen setidaknya dapat menghemat waktu dan tenaga petugas rekrutmen. Menurut Ethan Lee, yang menulis artikel bertajuk The impact of AI on Recruitment, kebanyakan perekrut adalah orang-orang yang sangat sibuk. Oleh sebab itu, penggunaan chatbot yang digerakkan oleh kecerdasan buatan dapat sangat membantu mereka. Misalnya, dalam menjawab pertanyaan (yang sederhana) dari kandidat, menjadwalkan wawancara, dan menyaring calon pelamar.
Selain dapat menghemat waktu, pemanfaatan kecerdasan buatan dalam proses rekrutmen juga dapat menghilangkan bias. “Terkadang penilaian kita dikaburkan oleh bias. Untungnya, ada beberapa aplikasi kecerdasan buatan yang dapat membantu mengurangi bias,” ungkap Lee, seraya menambahkan bahwa kini ada tersedia perangkat lunak yang didukung kecerdasan buatan yang menggunakan analitik prediktif untuk menyeleksi kandidat, dan mampu mengkalkulasi seberapa besar kemungkinan kandidat untuk berhasil dalam sebuah posisi pekerjaan.
“Hal ini memungkinkan perekrut dan manajer perekrutan untuk membuat keputusan perekrutan berdasarkan data daripada keputusan berdasarkan firasat mereka,” beber Lee.
Lebih lanjut, Lee menyatakan bahwa sejumlah perangkat lunak bertenaga kecerdasan buatan kini dapat menganalisis eksistensi online seseorang seperti profil media sosial dan data publik mereka.
“Teknologi ini dapat membuat prediksi terkait pelamar kerja. Misalnya, tentang seberapa besar kemungkinan orang menerima pekerjaan dan peran apa yang mungkin mereka minati. Selain itu, juga dapat menganalisis profil kandidat yang sebelumnya sudah bekerja di sebuah perusahaan. Dengan menggabungkan semua informasi yang tersedia, perangkat lunak dapat mengidentifikasi kandidat dengan kepribadian dan keterampilan yang sama.”
Meski cukup membantu dalam proses rekrutmen, banyak juga yang masih mengkhawatirkan penggunaan kecerdasan buatan ini, yang mungkin saja dalam beberapa hal belum mampu mendeteksi secara akurat gestur maupun pancaran emosi seseorang. Tak sedikit yang berpandangan bahwa aspek empati dan pemahaman kontekstual masih belum mungkin tergantikan oleh perangkat lunak.
Oleh karena itu, banyak pula yang akhirnya berpandangan bahwa proses perekrutan masih belum boleh sepenuhnya diserahkan kepada teknologi. Artinya, penggunaan teknologi dalam proses perekrutan memang sah-sah saja. Namun, perlu dibarengi dengan pemantauan yang ketat oleh manusia.
Hal lain yang dianggap penting dilakukan adalah transparansi. Menurut Rob MCargow, yang menjabat sebagai Direktur AI Price Waterhouse Coopers (PWC), seperti dikutip Sarah Dawood, perusahaan harus menyatakan dengan jelas di situs web mereka soal di bagian mana dari proses rekrutmen yang melibatkan otomatisasi.
“Setiap pemberi kerja yang bertanggung jawab harus dengan jelas memberi informasi di situs web mereka tentang teknologi apa yang digunakan dalam proses perekrutan,” kata MCargow.***
--
Sumber rujukan:
1) David Windley. 2021. Is AI The Answer To Recruiting Effectiveness?
https://www.forbes.com/sites/forbeshumanresourcescouncil/2021/06/16/is-ai-the-answer-to-recruiting-effectiveness/?sh=fec4fc62d7c7
2) Ethan Lee. Tanpa tahun. The impact of AI on recruitment.
https://www.aihr.com/blog/impact-ai-recruitment/
3) Sarah Dawood. 2021. AI in Recruitment: Should Robots Be Put in Charge of Hiring?
https://www.newstatesman.com/spotlight/skills/2021/09/ai-robots-recruitment-hiring