#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Perubahan iklim pada dekade terakhir telah menjadi isu serius yang dihadapi pemerintah global. Pada COP26 atau Conference of the Parties ke-26 yang digelar di Glasglow, Skotlandia yang membahas dan sebagai tindak lanjut terhadap perubahan iklim global menarik perhatian publik secara luas. Utamanya bagaimana keseriusan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim menuju pembangunan berkelanjutan.

Dampak dari perubahan iklim telah banyak dirasakan secara langsung. Salah satunya adanya anomali terhadap rata-rata suhu udara di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2020 mencatat bahwa rata-rata suhu udara mencapai 27,3°C dengan anomali rata-rata mencapai 0.7°C manjadikan Indonesia sebagai negara terpanas kedua di dunia, dan nilainya diperkirakan semakin mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Atau dengn kata lain Indonesia semakin hari semakin panas.
Pada dasarnya Indonesia telah turut serta dalam memerangi perubahan iklim melalui beragam Regulasi dan tindakan nyata. Seperti UU No. 6 Tahun 1994, UU No. 17 Tahun 2004, serta UU No. 16 Tahun 2016. Konsep Green Technology menjadi dasar dalam upaya memerangi perubahan iklim dalam menuju pembangunan berkelanjutan. Green Technology menjadi konsep yang menyatukan antara teknologi dengan ilmu lingkungan guna mendorong keberlanjutan sumber daya alam. Dalam upaya mendukung teknologi hijau, pemerintah dan elemen bisnis perlu terus mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan menjadi alternatif dalam menuju teknologi hijau. Beberapa teknologi hijau yang perlu dikembangkan lebih masif dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia sebagai berikut:
- Pengembangan Sumber-Sumber Energi Alternatif

Dari gambar tren investasi energi di Indonesia, pengembangan teknologi pada sumber energi hijau alternatif di Indonesia masih rendah. Investasi energi masih berfokus pada bahan bakar fosil dan jaringan komunikasi. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi sumber energi alternatif terbesar di Indonesia disusul oleh Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG) serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sehingga dalam upaya mendorong pengembangan teknologi hijau yang ramah lingkungan pemerintah serta elemen bisnis perlu mengembangkan lebih banyak energi alternatif.
2. Pengembangan Kendaraan Listrik
Kendaraan yang berbahan bakar fosil sangat erat dengan munculnya emisi CO2. Indonesia masuk dalam negara penghasil emisi terbesar di dunia, berdasarkan data World Bank tahun 2018, Indonesia dalam waktu satu tahun telah menghasilkan 583.110 kilo ton dengan rata-rata emisi CO2 yang dihasilkan setiap penduduk mencapai 2,178 metrik ton. Salah satu penyebab munculnya emisi adalah pembakaran bahan bakar kendaraan yang berasal dari bahan bakar fosil. Saat ini, China telah banyak mengembangkan teknologi kendaraan listrik dan memperkirakan pada tahun 2030 China akan menjadi perusahaan kendaraan listrik terbesar di dunia. Komitmen dalam mewujudkan teknologi hijau di Indonesia salah satunya berasal dari start-up Gojek yang memiliki ambisi dimana semua driver menggunakan kendaraan listrik pada tahun 2030. Upaya penggunaan kendaraan listrik akan mendorong menurunnya emisi CO2 dan Gas Rumah Kaca sesuai dengan komitmen antar negara untuk memerangi perubahan iklim global.
3. Pengembangan Infrastruktur Hijau
Pengembangan infrastruktur hijau di Indonesia perlu dikembangkan secara lebih luas untuk menuju keberlanjutan pembangunan. salah satu pengembangan infrastruktur hijau yang berhasil dibuat oleh Indonesia yaitu campuan aspal buton yang merupakan campuran aspal minyak dengan plastik. Selain itu pengembangan infrastruktur hijau juga mampu digunakan untuk mempercantik kota, seperti dalam pembangunan Tol Pandanaan-Malang serta Tol Bali-Mandara oleh Kementerian PUPR, yang mampu digunakan sebagai model pembangunan hijau di Indonesia.
Pengembangan konsep teknologi hijau sangat membutuhkan peran penting pemerintah dan elemen bisnis untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di masa depan. Bumi perlu memiliki masa depan dengan hadirnya teknologi hijau yang ramah lingkungan sebagai upaya menciptakan generasi unggul bangsa.